Seorang Ibu datang kepada saya bersama suaminya. Ia mengeluhkan sakit lambung yang sudah dideritanya selama 8 tahun lebih. Sudah banyak dokter ia datangi, sudah banyak psikiater dia kunjungi. Namun penyakitnya tidak pernah benar-benar selesai. Diagnosa dokter mengatakan bahwa hanya asam lambungnya saja yang sedikit tinggi, tidak ada kerusakan fatal yang dialaminya.
Saat di hipnosis, ditemukan sebab yang menarik. Rupanya, saat ia sakit, suaminya sangat perhatian terhadapnya. Jadi, pikiran bawah sadarnya “membuat ia sakit” untuk mendapatkan perhatian dari suaminya. Hal ini disebut dengan secondary gain, yaitu ada keuntungan tersembunyi yang diperolehnya saat ia mengalami sakit. Dengan teknik tertentu, akhirnya ditemukan solusi yang lebih ekologis bagi pikiran bawah sadarnya untuk mencari perhatian kepada suaminya.
Seseorang tiba-tiba mengalami kelumpuhan, atau sakit lambung berkepanjangan, atau kebutaaan, dsb. Namun diagnose dari dokter mengatakan bahwa fisik mereka baik-baik saja. Apakah mereka berpura-pura atau ada yang salah dengan pikirannya? Besar kemungkinan mereka mengalami apa yang disebut dengan Psikosomatis.
Apa itu Psikosomatis?
Psikosomatis terdiri dari dua kata, yaitu Psiko dan Somatis. Psiko artinya jiwa (pikiran dan emosi) dan Soma artinya tubuh. Jadi, secara sederhana dapat diartikan bahwa Psikosomatis adalah sebuah penyakit fisik yang disebabkan/berhubungan oleh masalah pikiran/mental dan emosi.
Menurut penelitian, tubuh dan pikiran memiliki hubungan yang saling mempengaruhi. Saat kita hendak memberikan presentasi di depan umum , kadang kita mengeluarkan keringat. Saat ketakutan, jantung kita berdetak lebih cepat. Tangan kita kadang gemetar saat sedang gugup. Hal tersebut di atas merupakan bukti bahwa ada hubungan diantara tubuh fisik dan pikiran.
Apa saja contoh kasus Psikosomatis?
Berikut ini adalah beberapa contoh penyakit psikosomatis:
- Asma,
- Alergi,
- Mudah pingsan,
- Lumpuh tanpa sebab,
- Masalah jantung,
- Kebutaan tanpa sebab,
- Sakit lambung berkepanjangan,
- Migrain,
- Disfungsi ereksi,
- Gagap,
- Gangguan tidur,
- Dan lain-lain.
Bagaimana mengetahui apakah seseorang mengalami Psikosomatis?
Untuk mengetahui apakah penyakit yang diderita seseorang merupakan psikosomatis atau tidak, terlebih dahulu harus dilakukan pemeriksaan oleh dokter. Apabila tidak ditemukan gangguan yang bersifat organis, maka besar kemungkinan ia mengalami penyakit psikosomatis. Demikian pula halnya apabila seseorang terus mengalami penyakit ringan yang berulang, besar kemungkinannya ia mengalami psikosomatis.
Bagaimana Cara Menyembuhkan Psikosomatis dengan Hipnoterapi?
Karena penyebab dari penyakit Psikosomatis adalah masalah mental dan emosi, maka layanan Hipnoterapi merupakan salah satu terapi alternatif untuk mengatasinya. Sering sekali, penyebab penyakit psikosomatis itu merupakan sesuatu yang tidak disadari. Melalui Hipnoterapi, kita dapat menemukan apa penyebab dari penyakit itu. Hasil riset Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology menemukan ada lima belas faktor yang mengakibatkan penyakit psikosomatis beserta teknik penanganannya.
Ke lima belas faktor ini adalah motivasi, memori sakit, konflik diri, imprint, sugesti diri, identifikasi, pengalaman traumatik yang belum terselesaikan (unresolved past experience), masalah saat ini yang belum terselesaikan (unresolved present issue), organ language, menghukum diri sendiri (self punishment), ego state yang mengalami trauma, identofact, alter, mimpi, dan stres.
Hipnoterapis akan memandu Anda untuk memasuki kondisi hipnotik (trance) dan berbicara dengan pikiran bawah sadar Anda. Kemudian ia akan melakukan re-edukasi kepada pikiran bawah sadar atau melepas emosi negatif yang menjadi penyebab penyakit itu, atau mencari perilaku alternatif lain sebagai pengganti yang lebih ekologis dari penyakit itu. Begitulah salah satu cara menyembuhkan psikosomatis dengan Hipnoterapi.