Kita patut bersyukur karena tayangan di TV turut membantu memperkenalkan Hipnotis kepada masyarakat. Banyak orang yang tadinya asing terhadap Hipnotis/ Hipnosis, mulai akrab dengan fenomena tersebut. Tak bisa dipungkiri, acara Hipnotis Uya Kuya, Ferdians, Rommy Rafael di TV sangat menghibur. Namun ternyata, muncul pula anggapan-anggapan yang keliru bersamaan dengan hadirnya tayangan-tayangan Hipnotis tersebut.
Sebagai seorang praktisi Hipnotis & Hipnoterapi, saya merasa perlu mengedukasi masyarakat agar mendapatkan informasi yang benar tentang Hipnotis dan Hipnoterapi. Karena dengan mendapatkan informasi yang benar masyarakat bisa mendapatkan pula manfaat yang sebesar-besarnya dari keilmuan ini. Berikut ini adalah beberapa hal yang sering disalahpahami.
Hipnotis Membuat Kehilangan Kontrol?
Sebagian masyarakat beranggapan bahwa Hipnotris akan membuat dirinya kehilangan kontrol dan kesadaran. Oleh karena itu ia menjadi enggan melakukan Hipnoterapi karena takut dirinya akan melakukan hal-hal bodoh seperti yang ia lihat di TV. Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan informasi ada seorang remaja yang memiliki problem namun menjadi enggan mendapatkan pelayanan Hipnoterapi karena takut ia akan melakukan hal-hal konyol. Sebelumnya ia melihat adegan Hipnotis Uya Kuya di TV yang menampilkan seorang penonton menelpon dengan sepatunya!
Tayangan Hipnotis di TV kadang kala menampilkan adegan yang kelihatannya tidak masuk akal untuk dilakukan saat seseorang sadar. Seseorang bisa menari-nari seperti tak seorang pun yang peduli, berkokok seperti ayam, bermesraan dengan teman sejenis disebelahnya, menelepon dengan menggunakan sepatu, dsb. Ia kelihatan seperti kehilangan kontrol dan dikendalikan oleh si Penghipnotis. Namun benarkah demikian adanya?
Seseorang yang berada dalam kondisi Hipnotik (trance) ternyata memiliki kontrol penuh atas dirinya sendiri. Ia tidak bisa disuruh ‘macam-macam’ tanpa seizin dirinya. Saat mengadakan pelatihan Hipnotis kami beberapa kali menemukan orang yang tidak mau disuruh melakukan hal-hal yang tidak diinginkannya, seperti menari-nari saat mendengarkan musik, pura-pura mabuk, dsb.
Lalu mengapa acara Hipnotis Uya Kuya di TV bisa menampilkan hal seperti itu? Jawabannya, karena ia memang mengizinkan dirinya melakukan hal-hal tersebut. Seorang Hipnotis di TV memiliki kerja sama terhadap subjek-nya. Hanya orang-orang yang mau diajak bekerjasamalah yang akan dijadikan subjek Hipnotis. Bisa dipastikan, jika seseorang tidak mau di-Hipnotis maka ia tidak akan bisa dijadikan subjek seperti yang Anda lihat di TV.
Benarkah seseorang tidak bisa berbohong saat di Hipnotis?
Adalagi sebagian masyarakat yang enggan melakukan Hipnoterapi karena ia takut semua rahasianya akan terbongkar. Benarkah demikian? Para ahli Hipnoterapi sepakat bahwa Hipnotis tidak bisa memaksa seseorang untuk berkata jujur saat di-Hipnotis. Sebaliknya, seseorang malah akan sangat pandai berbohong karena ia sedang berada pada kondisi mental yang sangat imajinatif.
By the way, seandainya Hipnotis bisa membuat orang tidak bisa berbohong, bukankah seharusnya lembaga penegak hukum seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian yang lebih dulu menggunakan Hipnotis? Dengan demikian penyidik tidak perlu melakukan penyelidikan yang sangat lama itu. Namun kenyataanya kita tidak pernah mendengar berita KPK menggunakan Hipnotis untuk mengungkap perkara, kejahatan kan?
Benarkah mereka sedang terhipnotis?
Saat Anda ikuti pelatihan Hipnotis, saya akan memberi tahu dengan gamblang tanda-tanda seseorang berada dalam kondisi Hipnotis. Namun dalam artikel singkat ini saya akan menjelaskan salah satu tanda seseorang benar-benar berada dalam kondisi Hipnotik.
Yang paling mudah Anda perhatikan, saat berada dalam kondisi Hipnotik, seseorang sangat malas berbicara. Biasanya ia akan berbicara dengan pelan dan ada jeda waktu sebelum ia menjawab pertanyaan. Jika diajukan pertanyaan yang kurang jelas atau tidak bisa dijawab ia akan diam saja, bukan bertanya balik seperti “hah?”, “apa maksudnya?” dan lain-lain.
Setelah mengetahui hal ini, Anda boleh perhatikan setiap adegan Hipnotis yang mengajak subjeknya berbicara dalam keadaan Hipnotik. Apakah ia benar-benar sedang mengalaminya?
Apakah semua orang dapat di Hipnotis?
Semua orang dapat memasuki kondisi Hipnotis jika ia mengizinkannya. Terkecuali jika seseorang tersebut tidak memahami komunikasi atau memiliki keterbelakangan mental. Mungkin juga karena susah berkonsentrasi akibat pengaruh obat-obatan, dsb. Saat seseorang perlu menggunakan Hipnoterapi, maka ia perlu mengizinkan Hipnoterapis memandunya mengalami kondisi Hipnotik. Sekali lagi ditekankan, bahwa jika seseorang tidak mengizinkan, maka ia tidak bisa di-Hipnotis.
Bagaimana pula dengan acara Hipnotis Uya Kuya di TV? Apakah semua orang bisa di-Hipnotis semudah itu? Setiap orang memiliki kemampuan memasuki kondisi Hipnotik yang berbeda-beda. Karena itu cara menghipnotis seseorang memasuki pun berbeda-beda menyesuaikan kemampuannya. Acara Hipnotis yang Anda lihat di TV biasanya menggunakan orang-orang yang dapat dengan mudah memasuki kondisi Hipnotik sehingga sang penghipnotis dapat melakukan tugasnya dengan mudah.
Berbeda dengan Hipnotis di TV, Hipnoterapi tidak memilih-milih orang. Hipnoterapis memberikan pelayanannya kepada semua orang baik ia mudah memasuki kondisi Hipnotik maupun perlu melatihnya dahulu. Oleh karenanya cara dan metodenya pun bisa beraneka ragam, tergantung kondisi kliennya.
Demikianlah beberapa salah paham terhadap acara hipnotis Uya Kuya yang sering kita lihat di TV. Saya juga sudah pernah memposting pertanyaan-pertanyaan yang biasa ditanyakan orang sebelum mereka berkunjung ke Klinik Hipnoterapi.
Jika Anda tertarik belajar Hipnotis otodidak, kami sudah menyiapkan tutorial Hipnotis lengkap di sini. Dapatkan sekarang juga mumpung masih harga promo!