Kali ini saya akan bercerita tentang klien yang sembuh dari ketakutan melalui hipnoterapi. Sebut saja namanya Pak Romy (bukan nama sebenarnya), berusia 38 tahun, tinggal di Jakarta.
Seperti biasanya saat calon klien ingin berkonsultasi melalui whatsapp, saya selalu menyiapkan format Nama: …, Usia:…, dan Lokasi:…, untuk mempermudah saya dalam menyapa dengan penggilan “Mas/Bapak”, atau “Mbak/Ibu.” Selain itu saya ingin memastika bahwa layanan hipnoterapi di Jakarta Selatan yang saya berikan, bisa dijangkau oleh klien.
Selain itu ternyata format sederhana ini juga dapat menguji tingkat kepatuhan klien dalam mengikuti prosedur Hipnoterapi yang akan dijalankan. Seperti yang Anda ketahui bahwa Hipnoterapi merupakan ilmu dalam memberi sugesti/ perintah. Jadi kalau perintah yang sederhana ini dapat diikuti, besar kemungkinan perintah-perintah atau sugesti-sugesti berikutnya yang saya berikan akan diterima juga olehnya.
Singkat cerita, Pak Romy mengatakan bahwa ia mengalami ketakutan yang berlebihan, takut pingsan, takut mati, takut bepergian, takut keramaian, dan semakin tidak percaya diri. Tubuhnya juga sering gemetar dan keringat dingin. Pekerjaan pun jadi terhambat dan malas untuk beraktivitas. Hal ini sudah berlangsung selama 5 tahun.
Saya lalu bertanya apakah ada peristiwa yang menjadi pemicu hal tersebut. Pak Romy menjawab bahwa dulu waktu ia bekerja di salah satu pusat perbelanjaan, ia melihat ada rekannya sesama pekerja yang kesurupan. Saat itu dadanya tiba-tiba sesak, ia merasa takut akan kesurupan juga, pengen lari, dan malu kalau ikut kesurupan. Ia pun izin pulang kepada atasannya setelah kejadian itu.
Setelah mendengar gambaran kasusnya, saya pun mempersilahkan pak Romy untuk membaca-baca beberapa informasi penting sebelum mengikuti layanan hipnoterapi bersama saya. Lalu setelah memahaminya, Pak Romy pun membuat jadwal terapi.
Saat berjumpa di klinik hipnoterapi, saya melihat Pak Romy menggunakan jaket tebal seperti orang kedinginan. Saat ditanya, “Apakah ada sesuatu yang sedang dirasakan?” Ia menjawab kalau badannya gemetar dan keringat dingin.
Saya lalu menggali permasalahan lebih dalam sambil sesekali memprovokasi beberapa keyakinannya yang menghambat untuk sembuh. Ia pun menjelaskan bahwa; kalau ia takut, lambungnya terasa seperti naik, dada sesak, dan akibatnya menjadi tidak percaya diri untuk keluar rumah.
Ia kembali mempertegas bahwa ia sudah berusaha melawan ketakutan itu selama 5 tahun kurang lebih. Tapi semakin dilawan, semakin ia kelelahan dan akhirnya jadi malas beraktivitas.
Setelah memahami permasalahannya, saya lalu menggali beberapa sumber daya yang ada dalam diri Pak Romy untuk nanti dimanfaatkan dalam sesi terapi. Beberapa diantaranya adalah bahwa Pak Romy ini adalah seorang atlet voli, pemain futsal, bekerja sebagai installer sound system dan home theatre. Ia juga mengaku bahwa dulu dirinya sangat pemberani dan percaya diri.
Saya pun merancang teknik terapi yang sesuai untuk permasalahan Pak Romy. Fokus kepada pemicu yang menyebabkan ia menjadi ketakutan dengan memanfaatkan segala sumber daya yang sudah ada di dalam dirinya.
Setelah sesi hipnoterapi selesai saya lalu bertanya, “apa yang dirasakan sekarang Pak?”
“Alhamdulillah, enteng dan lega, Pak!” jawabnya.
Beberapa hari setelah terapi selesai, saya kembali bertanya melalui whatsapp. Berikut ini adalah screenshot dari percakapan saya Bersama Pak Romy yang sembuh dari ketakutan melalui hipnoterapi.